Daikin Resmi Produksi Massal AC di Pabrik Pertama di Indonesia Mulai Juli 2025
Jakarta – Daikin secara resmi mengumumkan dimulainya produksi massal AC untuk hunian di pabrik pertamanya yang berskala penuh di Indonesia. Pabrik ini dikelola oleh PT Daikin Industries Indonesia (DIID) dan dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025, khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik.
CEO Daikin Industries, Ltd., Masanori Togawa, menyampaikan bahwa pendirian pabrik ini menjadi langkah penting dalam strategi ekspansi Daikin di kawasan Asia. Menurutnya, keberadaan fasilitas produksi lokal akan mempercepat distribusi produk ke konsumen Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Daikin sebagai pemimpin global di industri pendingin udara.
BACA JUGA:
JUMBO33 Permainan untuk mendapatkan uang tambahan dari rumah
“Indonesia punya peran strategis dalam ekspansi kami di Asia. Lewat pabrik ini, kami bisa menghadirkan produk dengan lebih cepat dan andal ke pasar lokal, sambil memperkuat posisi kami di Asia maupun secara global,” ujar Togawa dalam keterangan tertulis, Jumat (16/5/2025).
Togawa juga menambahkan bahwa pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari upaya global Daikin untuk mendekatkan operasional ke pasar, sekaligus memperkuat elemen lokal dalam bisnis.
Senada dengan itu, President dan COO Daikin Industries, Ltd., Naofumi Takenaka, melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat menjanjikan. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang stabil membuat kebutuhan akan AC hunian terus meningkat. Pabrik ini pun dirancang untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi buatan Indonesia, dengan tetap mengusung prinsip keberlanjutan.
“Kami menggabungkan teknologi otomasi dengan efisiensi energi. Salah satu contohnya adalah sistem pemantauan konsumsi energi yang kami terapkan. Ini bagian dari komitmen kami dalam mengurangi dampak lingkungan,” jelas Takenaka.
Selain menghasilkan produk, pabrik ini juga diperkirakan akan membuka lebih dari 2.500 lapangan kerja baru dan menjadi pusat pengembangan SDM lokal di bidang solusi tata udara.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, yang hadir dalam peresmian pabrik, menyambut baik investasi ini. Ia menilai kehadiran pabrik Daikin akan membantu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor AC, yang pada 2024 tercatat mencapai USD 420,46 juta.
Faisol juga menyampaikan bahwa pemerintah saat ini tengah mendorong berbagai kebijakan seperti program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta kewajiban SNI untuk produk elektronik yang akan mulai berlaku Juli 2025.
“Kami berharap Daikin bisa meningkatkan kandungan lokal produknya, termasuk mulai memproduksi komponen utama seperti kompresor AC, demi mendukung industri dalam negeri,” ujarnya.
Menuju Indonesia sebagai Basis Produksi AC di ASEAN
Faisol optimistis bahwa kehadiran pabrik ini dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pusat produksi dan ekspor AC ke negara-negara ASEAN, mengingat jaringan global dan kemampuan transfer teknologi yang dimiliki Daikin.
Teknologi Canggih dan Standar Jepang di Pabrik Daikin Indonesia
Presiden Direktur PT Daikin Industries Indonesia, Khamhaeng Boonthavee, menegaskan bahwa operasional pabrik ini akan mengikuti standar tinggi produksi ala Jepang. Hal tersebut dimungkinkan berkat dukungan penuh dari tiga basis utama produksi Daikin di Jepang, Thailand, dan Malaysia.
Melalui kerja sama ini, pabrik Daikin di Indonesia dilengkapi dengan mesin dan peralatan berteknologi mutakhir, termasuk pemanfaatan Internet of Things (IoT) serta perangkat hemat energi.
“Pabrik ini kami bangun dengan visi menghadirkan produk DAIKIN yang berstandar global. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami terhadap kualitas dan inovasi,” pungkas Khamhaeng.
Komentar
Posting Komentar