Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Dinilai Mendesak Usai Insiden Keracunan
Peristiwa keracunan pada makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah wilayah, membuat banyak pihak meminta untuk segera dilakukan evaluasi agar berjalan sebagaimana mestinya dan tak membahayakan anak-anak sekolah.
Jakarta, Peristiwa keracunan pada makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah wilayah, membuat banyak pihak meminta untuk segera dilakukan evaluasi agar berjalan sebagaimana mestinya dan tak membahayakan anak-anak sekolah.
Dosen Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat mengatakan, kejadian keracunan makanan itu membuat gambaran pelaksanaan MBG dibuat tanpa pondasi yang kuat.
BACA JUGA:
EXO123 SITUS SLOT GACOR DAN JP PAUS UNTUK DEPOSIT PERTAMA !
"Kegagalan ini bukan insiden acak, tetapi konsekuensi dari perencanaan yang buruk, pengawasan yang lemah, dan tata kelola yang tidak berpihak pada rakyat," kata dia dalam keterangan yang diterima, Sabtu (17/5/2025).
Menurut Achmad, program MBG ini mempunyai cita-cita yang baik, di mana ingin memperbaiki gizi nasional serta menjembatani ketimpangan sosial. Namun, seperti banyak program publik lainnya, ide besar ini kandas di eksekusi.
"Keracunan massal yang terjadi di Bogor dan Cianjur membuktikan bahwa negara belum belajar mengelola niat baik menjadi tindakan yang aman dan bertanggung jawab," ungkap dia.
Harus Memihak Keselamatan Warga
Achmad menegaskan, kejadian ini sebagai gejala dari krisis tata kelola. Di mana terjebak pada obsesi program cepat tanpa membangun ekosistem pendukungnya.
"Dalam kasus MBG, pengadaan makanan, distribusi, kontrol kualitas, hingga pengawasan semua harus diikat dalam sistem yang transparan, profesional, dan akuntabel. Visi kebijakan publik seharusnya selalu memihak pada keselamatan warga, terutama kelompok paling rentan: anak-anak, warga miskin, dan kelompok marginal lainnya," jelas dia.
Karena itu, Achmad berharap MBG tidak boleh menjadi arena baru bagi praktik pengadaan yang tidak transparan, apalagi sarat kepentingan politik lokal.
"Makanan anak-anak bukan proyek politik. Ia adalah hak dasar warga negara yang harus dijamin mutunya," jelas dia.
BGN Nonaktifkan Dapur Makan Bergizi Gratis di Bogor Pasca Kasus Keracunan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya telah menonaktifkan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG), usai 214 siswa di Bogor mengalami keracunan.
Dia memastikan BGN melakukan evaluasi mendasar agar kejadian tersebut tak terulang kembali.
"BGN melakukan evaluasi mendasar. Sementara (dapur MBG di Bogor) non aktif," jelas Dadan kepada Liputan6.com, Selasa (13/5/2025).
Senada, Deputi Bidang Sistem Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan menegaskan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut dinonaktifkan sementara sembari menunggu hasil evaluasi.
"SPPG dinonaktifkan sementara sambil menunggu evaluasi mendasar dan menyeluruh di SPPG tersebut," ungkap dia.
Komentar
Posting Komentar